Tuesday, January 1, 2013

Mengisi Kekosongan Dengan Islam


Menuju Pemilihan Presiden Mahasiswa Untuk Seluruh Kampus di Indonesia

Sangat banyak manusia yang muslim sekedar sebagai identitas atau muslim karena riwayat keluarga ayah dan ibunya yang muslim. Pengakuan sebagai muslim bukanlah klaim terhadap pewarisan juga bukan klaim terhadap identitas melainkan berkomitmen terhadap islam beradaptasi dengan islam dalam setiap aspek kehidupan. Suatu hal yang perlu disinggung semua peristiwa pada saat ini ialah bahwa umat ini sedang hidup merana dalam semua bidang kehidupan. Menyedihkan, saat banyak tatanan dan prinsipnya runtuh. Banyak pergeakan dan organisasi islam baik di tataran masyarakat umum maupun kampus berada di garis konfrontasi menghadapai tantangan zaman yang beragam, akhirnya beruguguran lantaran pada dasarnya mereka tidak memiliki sarana yang dapat menjadikan mereka tetap bertahan dan melanjutkan aktivitasnya. Mereka yang beruguguran, karena mereka tidak lebih dari slogan-slogan kosong yang palsu yang tidak memiliki nilai dan subtansi sama sekali.

Mereka semua berguguran karena tidak asli, tidak berartikulasi dengan karakter masyarakat saat ini. Mereka adalah produk asing dan produk sinetis yang diimpor secara utuh, seperti sepasang sepatu dan kaos kaki. Maka dari itu mereka tidak bisa bertahan lama borok-boroknya mudah terbongkar dan terbuka. Akhirnya masyarakat menolak pergerakannya, organisasi-organisasi tersebut terasa asing bagi mereka, tidak serasi dengan prinsip dan keyakinan mereka. Keadaannya ibaratkan ginjal atau jantung andai kata diterima hanya dalam jangka waktu yang tidak lama, semua terasa sakit dan menyiksa dan tak lama kemudian tubuh ini kurus dan mati. Lalu apakah anda berfikir bahwa umat ini akan segera sehat? Dilain sisi bahwa ia menyadari keadaanya yang “kurus” dan “penyakitan” ia tidak sempat berpikir tentang apa yang akan dilakukan. Melainkan tergesa-tergesa mengadopsi ideologi-ideologi dan sistem buatan yang dianggap baik padahal didalamnya banyak terkandung faktor-faktor kehancuran, kekacauan, kerusakan dan ke sia-siaan!

Sadarkah bahwa kekuatan internasional seluruhnya, berkonspirasi untuk menghancurkannya? Sadarkah kita bahwa golongan Timur,Barat,kanan maupun kiri memusuhi menyimpan dendam dan menunggu kelengahan? Tidak ada kesesatan yang lebih sesat dari pada beranggap bahwa kita melepaskan diri dari suatu blok. Jika tidak termasuk golongan kiri maka ia kanan atau jika tidak termasuk sosialis pasti ia materialis. Kita umat islam harus menyadari bahwa ia mempunyai kepribadian tersendiri dan khas. Ia asli dan berkarakteristik bersumber dari Islam. Karena ke orisinalitas dan kekhasan ini ia bisa menduduki posisi kepemimpinan dalam bidang pemikiran maupun politik secara umum.

Ia harus menyadari bahwa kekosongan saat ini dialami tidak bisa diisi dengan pemikiran-pemikiran Marx dan Lenin, atau prinsip-prinspi Guevara, yang juga merupakan bagian darinya. Kekurangan ini tidak bisa diisi kecuali oleh Islam, baik dalam akidah, tatanan, akhlak, maupun perundangan-undangan. Semua itu menjadikan pergerakan Islam berada didepan tanggung jawab sejarah yang krusial. Tanggung jawab yang membutuhkan tindakan berlandaskan iman dan kehendak berdasarkan perencanaan. Apakah para ADK telah menyadari tanggung jawabnya? 

Sumber: Bagaimana Seorag Muslim Berfikir 
(*Min Syahril Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Inspirasi BSI)




Comments System

Disqus Shortname